Beberapa Jenis Alat Pengeboran Bore Pile dan Strouss Pile Di Indonesia

No Comments
1.  Bore pile menggunakan mesin Mini Crane
Mesin Bore Pile Mini Crane
Dengan mesin ini bisa dilaksanakan pengeboran dengan pilihan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm, 60cm. Adapun   metode bore pile menggunakan sistem bor basah (wet boring), sehingga dibutuhkan air yang cukup sebagai kelancaran pelaksanaan pekerjaan pengeboran.

2.  Bore pile Gawangan
Mesin Bore Pile Gawangan 

Pada alat bor ini memiliki sistem kerja yang mirip dengan bore pile mini crane. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan pada desain sasis dan tiang tempat gearbox. Dan juga diperlukan tambang disisi kiri dan kanan untuk menjaga keseimbangan alat selama pengeboran.

3.  Strauss Pile / Manual Bored 
Strauss Pile / Manual

Alat ini menggunakan tenaga manual yaitu manusia untuk memutar mata bornya. Dan biasanya menggunakan metode bor kering (dry boring). Alat yang digunakan simpel dan mudah dioperasikan serta ramah lingkungan karena tidak menimbulkan suara yang bising saat pengerjaan.

Bor jenis ini mempunyai pilihan diameter 20 cm, 25 cm, 30 cm, serta 40 cm. Dan biasanya digunakan diberbagai proyek seperti perumahan, pabrik, gudang, pagar dan lain-lain.

Beberapa alasan digunakannya pondasi bore pile dalam konstruksi:

Bore pile tunggal dapat digunakan pada tiang kelompok atau pile cap

1. Bor dapat didirikan sebelum penyelesaian tahapan selanjutnya

2. Kedalaman tiang penyangga dapat divariasikan

3. Pondasi bore pile mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap beban lateral

4. Permuka diatas dimana bore pile didirikan dapat diperiksa secara langsung


Bagi Anda atau orang awam yang belum paham mengenai proses bore pile, mohon simak penjelasan berikut:

1. Persiapan lokasi Sebelum memulai suatu pekerjaan, ada tahapan awal yang perlu diperhatikan, yaitu persiapan. Persiapan yang dimaksud adalah pembersihan benda-benda atau puing-puing yang dapat menghalangi proses tahapan selanjutnya. Pembersihan dilakukan menggunakan alat berat Excavator apabila terdapat puing-puing cukup besar dan sulit untuk dipindahkan. Namun apabila hanya terdapat beberapa puing kecil di lokasi pengeboran, kami tidak perlu menggunakan alat berat tersebut. Karena hal tersebut menjadi suatu pemborosan biaya.

2. Penentuan titik pondasi kami akan mengukur dan menentukan posisi titik koordinat pengerjaan bore pile.

3. Setting mesin crane sebelum melakukan pengeboran, yang kami lakukan adalah menyeting/instalasi mesin crane untuk
mempercepat proses pengeboran.

4. Pengeboran dalam proses pengeboran ini, ada beberapa macam pengerjaan. Yaitu metode bor basah & kering. Sebelum
melakukan bor basah, kami membuat drainase dan kolam yang berfungsi sebagai penampungan air bercampur
lumpur hasil pengeboran. Proses pengeboran dilakukan bersamaan dengan proses penghisapan lumpur hasil
bor. Oleh karena itu air yang ditampung pada kolam harus dapat memenuhi sirkulasi air yang diperlukan.

5. Pemasangan besi setelah pengeboran selesai, tahap berikutnya adalah pemasangan tulangan besi yang sebelumnya telah dirakit
terlebih dahulu.

6. Pengecoran
Tahap terakhir yaitu pengecoran terhadap lubang tulangan besi. Proses pengecoran dilapangan dilakukan
dengan Ready Mix Concrete. Pipa yang digunakan yaitu pipa Tremi. Pengecoran dilakukan dengan
mengandalkan gaya gravitasi bumi, posisi pipa tremi harus berada pada pusat lubang bor, sehingga tidak
merusak tulangan besi.

Hal yang harus diperhatikan adalah PENGECORAN dihentikan 0,5-1 meter diatas batas beton bersih. Supaya kualitasnya benar-benar terjamin (bebas dari lumpur).


Angkat Telepon Anda dan Hubungi Kami

Jangan ragu untuk sekedar berkonsultasi tentang jasa Bore Pile dan Strous Pile Anda.
Anda adalah prioritas utama dalam pekerjaan kami.

Technical Support: 24 jam | Sales: Senin-Minggu 07.00 - 21.00

jasageolistrik@gmail.com

Technical Support: 24 jam | Sales: Senin-Minggu 09.00 - 21.00

Silahkan berkomentar positif untuk kemajuan ilmu pengeboran di indonesia